(Silly Talk) Apakah gue psychic?

akhir-akhir ini, gue sering merasa apa yang gue khayalin hampir selalu jadi kenyataan. anehnya, kata 'hampir' disini bukan berarti ada khayalan gue yang ga terjadi,

tapi dari imajinasi gue, cuma 30-50% bagiannya yang ga bener-bener kejadian.

alhasil, gue nyaris megang penuh kontrol akan apa yang selanjutnya akan terjadi di kehidupan gue. wow, cool abis! yea, secara ga sadar, kira-kira begitulah. tapi gue ga ngebayangin sembarang hal, cuma hal-hal tertentu aja... yang menurut gue worth imagined for. dan khayalan itu kadang dateng aja dengan sendirinya.

kasus yang paling bikin gue ter-wow baru aja terjadi kemarin.

my imagination:
gue terbayang seorang temen gue, sebut aja inisialnya E, ketemu sama gue di salah satu mall di jakarta selatan. E lagi berdua sama 1 orang temennya yang gue kenal. kita ngobrol, dan gue nelpon seorang sahabat gue yang lain, sebut aja inisialnya D, buat ngasih tau kalo gue ketemu mereka. lalu D minta gue sampein salamnya ke si E.

keterangan: gue ga terlalu kenal sama E, dia cuma pernah (bisa dibilang) curhat sama gue di online messenger.

what actually happened:
gue lagi ke bioskop sama temen-temen gue, di salah satu mall di jakarta selatan ini, dan gue ngeliat ada orang yang dari belakang keliatannya kayak E bersama 1 orang temennya yang gue ga kenal. gue mikir, "ih lucu banget kalo ketemu beneran. baru aja semalem gue kepikiran". gue liatin orang itu... penasaran, apa bener ini si E... dan saat dia nengok, WOW! itu beneran E! gue ga menyapa dia, karena emang gue ga terlalu kenal. entar dikira sok deket lagi. akhirnya, gue langsung totally salah tingkah. yea, well, despite the fact that E is a real good looking guy (trust me, he is gorgeous!) and now he's looking toward me, gue salting juga karena gue panik dan excited setengah mati: masa iya sih beneran kejadian? terus gue reflek nelpon si D, dan saat gue telpon D, omongan dia persis sama apa yang ada di bayangan gue.

see? yang ga kejadian cuma bagian dimana gue ngobrol sama dia dan bahwa temennya itu juga orang yang kenal! sisanya, happened perfectly like how i imagined it would be.

wow, apakah gue psychic?

p.s.: E, kalo lo baca ini pasti lo nyadar deh. hehe. gue pengen nyapa lo tapi gue ga yakin lo sadar itu gue...

Hmsxuals.

sebelum mulai baca, pertama-tama gue minta untuk semua pembaca blog gue mari kesampingkan sudut pandang religius sejenak dan tinggalin dulu mind-set konservatif kalian... gue butuh kalian berpikiran luas untuk blog post gue yang ini...

udah? thank you!

seperti yang selalu gue kerjakan kalo liburan gini dan ga ada kerjaan, gue suka cyberly hanging out di salah satu komunitas online indonesia yang namanya kas**s. kemarin gue nemuin thread yang, menurut gue, menarik banget.

di thread itu, ada 6 foto pasangan gay yang populer di china. dulu, masalah-masalah homosexuality gini bagi gue adalah satu topik yang 'ewwy'. tapi sekarang, gue ga menemukan alasan kenapa gue harus merasa begitu. pasangan gay ini (gue ga tau namanya siapa) keliatannya romantis banget. wow. gue sampe iri.

dan ini adalah kali pertama gue iri liat orang gay.

mereka keliatan tulus banget ngejalanin hubungan itu. kayaknya, they're so madly deeply in love with each other. bahkan dihubungan yang 'straight' sekalipun, gue pikir pasti jarang bisa ngeliat yang seromantis mereka. jadi, gue berpikir untuk post reply disitu. just to let other people who also read that thread know how amazed i am about them.

sisi menarik dari thread ini adalah, komentar-komentar pembaca lainnya.

nulis reply, otomatis, gue tertarik untuk baca komentar orang lain dan gue pikir...
ADUH. kok gini? gue melihat disitu, betapa egoisnya kebanyakan orang.

inget! gue minta tolong banget, jangan lihat dari sudut pandang agama!
atau sudut pandang lain apapun yang akan membatasipikiran lo untuk berpikir (setidaknya, sedikit aja) lebih luas.

ada yang komentar, isinya kira-kira tentang kasian banget orang tuanya 2 orang pasangan gay ini. "pasti sedih anaknya gay". gitu kalo ga salah.

HEY! WAKE UP, YOU!

gue pikir, dia tau apa sampe bisa bilang kyk gitu? emang dia tau orang tuanya gimana? siapa tau orang tuanya ga konservatif kayak mayoritas orang lain di dunia ini.

and even annoys me most, who are you to judge?

okay... okay... gue tau apa yang lo pikir...
a man should be paired to a woman, right? not to the same sex?

tapi menurut gue sih, coba lo pikir, secara psikologis (sok banget dah gue) apa yang kita lakuin itu bukan physically tapi psychologically. apa yang ada di dalam cenderung berpengaruh lebih. bukan masalah dia cowo sama cowo atau cewek sama cewek, kan? what matters is, for me, adalah kenyamanan dia. kalo dia lebih nyaman sama yang sesama jenis, terus dia salah?

i don't think so.

bukannya menurut gue mereka yang kontra ga berhak berpendapat,
tapi at least ga perlu sampe memojokkan. gitu.

kalo kebanyakan orang terlalu egois buat ga mikir bahwa dunia ini cuma yang ada dipikiran mereka aja, terus gimana dengan hak individu yang berpikiran lain?

Random bin absurd.

Case 1

Person #1: Emang iya ya?
Person #2: Ya iyalah, masa ya iya dong. Secara Mulan Jameela(h), bukan Jameedong.

Respon: Udah mau taun 2009 masa ngomongnya masih beginian.

***

Case 2

Person #1: Yaampun, iya gitu?
Person #2: Ya iyalah, masa ya iya dong. Rihanna aja ella(h) ella(h) ella(h), bukan edong edong edong.

Respon: Padahal cuma banyolan sepintas. *menghela napas capek*

***

Case 3

Person #1: Ah, iya apa?
Person #2: Ya iyalah, masa ya iyakana'buduwaiyakanasta'in.

Respon: Masya Allah, istighfar!

***

Case 4

Person #1: Wah. Emang iya?
Person #2: Ya iyalah, pesawat aja terbang ngga berenang.

Respon: Wow. Cara berpikir yang unik...

***

Case 5

Person #1: Gue mau mencari arti kata 'sensasi'...
Person #2: Sensasi = yang membuat gempar
Person #1: Bukan ah... Nanti gue riset lagi... Haha
Person #2: Itu arti simpelnya
Person #1: Makna simpelnya, sensasi = rasa
Person #2: Itu mah simpel banget-nya
Person #1: Tapi emang itu... Sensasi asalnya dari 'sense'. Berarti, sesuatu yang dirasakan.
Person #2: Tapi sensasi kan bukan sekedar rasa...
Person #1: Tapi rasa kan bukan yang sekedar di lidah...
Person #2: Karena rasa ga pernah bohong. B***o. Benar-benar kecap.
Person #1: Karena anjing menggonggong, makanya malam selalu gelap.
Person #2: Ya iyalah, gerobak aja kalo belok ga pake sen.

Respon: (quoted from Didit) M: Mathi ajhya loe.


Selingan.

one night, on July 10th 2008. 2 orang temen gue, anindyanto (opa) dan putri tibatiba meng-invite gue ke obrolan mereka di MSN.

adis says:
eh eh knp sih ehehe

anind_BMWCCI Motorsport Division® says:
ada angin dis

anind_BMWCCI Motorsport Division® says:
bertiup taw ga....

putri says:
my good opaaah

adis says:
yaiyalah oon lu tua

hmm... ini, 1 dari sedikit tipe selingan yang bikin gue pengen
cepetcepet kembali melakukan apa yg tadinya gue lakukan.



UI, 17 Desember 2008.

mungkin udah banyak yang tau tentang UU BHP (yang mana gue ga tau kepanjangannya apa, yang pasti UU ini mengecewakan) yang ga disetujui sama kebanyakan mahasiswa perguruan tinggi negeri di seluruh Indonesia. jadi, 17 Desember 2008, menurut info dari sahabat gue & sepupu gue yang mahasiswa UI, mahasiswa dari UI dan sejumlah perguruan tinggi negeri lainnya were on strike against UU BHP.

tadi malam, sahabat gue cerita, ketua BEM-nya ditahan polisi.
tapi tadi pagi, sepupu gue cerita sesuatu yang bikin gue, jujur, terhibur banget.

kira-kira begini ceritanya...

Strike Leader : Tenang, teman-teman! Sebenernya, bapak-bapak polisi ini pengen bantuin kita. Tapi mereka takut gajinya dipotong! (cengengesan) Mari kita doakan bersama-sama... Semoga keluarga pak polisi sehat-sehat!
Strike Attendants : AMIIN!
Strike Leader : Semoga anak-anak pak polisi sehat-sehat!
Strike Attendants : AMIIN!
Police Officers : (diem, tapi dari wajah bisa dinilai mereka sepertinya ikut mengamini dalam hati)

itu baru konsep demo yang terpuji.
dari pada celaan, mending doa. bisa diamini bersama.


Cuma sebatas pilih Presiden dan kawan-kawannya?

mari kita bahas 1 kata ini: demokrasi.
okay, jujur gue ga terlalu paham apa artinya.
jadi coba kita tengok Kamus Besar Bahasa Indonesia:


de·mo·kra·si /dĂ©mokrasi/ n Pol 1 (bentuk atau sistem) pemerintahan yg seluruh rakyatnya turut serta memerintah dng perantaraan wakilnya; pemerintahan rakyat;

hmm... itu definisi demokrasi yang dijelaskan di Kamus Besar Bahasa Indonesia. tp gue ga akan setuju gitu aja.
alasannya? simpel. karena kalau bener definisi tersebut, maka bodohlah pemerintah Indonesia kita tercinta ini. oh atau emg ternyata pemerintah Indonesia ga sepintar itu? menurut gue, menganut sistem pemerintahan demokrasi bukan berarti rakyat sekedar turun tangan pilih presiden dan (yang katanya) wakil rakyat.

nah! itu dia.

wakil rakyat?

pertanyaan gue: apa pantas wakil rakyat disebut wakil rakyat kalau mereka cenderung memikirkan kesejahteraan hidup golongan tertentu aja dan belum mampu mewakili rakyatnya secara keseluruhan?

JELAS NGGA.

kita sering liat diberita, tentang pemerintah yang menganggarkan sejumlah uang buat beli mobil dinas dan laptop yang mahalnya keterlaluan. gue masih agak inget kata seseorang yang bekerja sebagai "something" di walikota jakarta. intinya, dia bilang mobil-mobil itu buat menunjang kinerja para wakil rakyat yang bekerja di tempat perwakilan rakyat tersebut. dan gue kalo ga salah sempet mendengar kata 'gengsi' disitu.

wow. hebat banget ya pemerintah kota jakarta.
eh bukan hebat, apa dong ya pantesnya? buta?

jelas banget kan kalo kesejahteraan rakyat di jakarta tuh masih rendah. terus kok sempet amat ya mikirin mobil buat jaga gengsi? mobil yang akhirnya bukan dipake sama si wakil rakyat, tapi buat nganter anaknya kesekolah lantaran si wakil rakyat udah punya mobil lain yang bagusan.

jadi, apakah pantas?


Untuk Anda, yang sulit memaafkan saya.

you all might know the song
"Sorry Seems To Be The Hardest Word"...
to be honest, i'm not totally agree.
here, i want to talk about the real challenge of forgiveness.

jadi, mana yg lebih sulit:
menyatakan kata 'maaf' atau memaafkan orang lain?

dalam beberapa situasi mungkin, menyatakan kata 'maaf' itu beratnya luar biasa. mungkin, karena rasa bersalah yang berlebih, merasa ga pantes meminta maaf karena kesalahan yang dilakukan udah off limit, atau cuma sekedar gengsi mengakui kesalahan yang udah kejadian.

apapun alasannya, it all comes down to one problem:
we're worried if that person won't forgive us.

sorry seems to be the hardest word?
hmm... *thinking hard*

tentang kesalahan, menurut gue itu manusiawi.
any kind of mistake, anyone can make.
even the hardest rock could break. iya kan?
(and by the way, the lines rhymed. ga sengaja deh. sumpah.)

jadi, kenapa sulit memaafkan?

tentang sulit memaafkan, well i think, psychologically, pola pikir seseorang itu terbentuk begini: selalu mau jadi lebih baik dari orang lain. bahkan saat dia ga menyadarinya. orang yang paling rendah hati pun, gue yakin deep inside menyimpan keinginan untuk jadi sesuatu yang 'lebih'. sesuatu yang ga standar. berkeinginan bisa punya achievement yang bikin dia considered better than anyone else. itulah kenapa, saat seseorang bikin salah sama kita, kayaknya susah banget buat menerima kata maafnya. kenapa? karena dengan begitu, kita akan merasa diakui sebagai yang lebih benar, lebih hebat, dan, balik lagi, lebih baik dari orang lain.

hei, people. the real challenge is this:
how to learn to reduce your ego and try to forgive.


Wednesday's JCo talk about the "L" word on a rainbow afternoon.

gue sering mikir, kenapa (bagi sebagian besar orang)
kalo orang mau pacaran harus pake tembak2an segala?
ya, kenapa harus diminta untuk jadi pacar. padahal menurut gue,
you don't ask for love. love flows.
and all you need to do is: to go with it.
well, at first i even thought, love has no reason.

apa perlu menjabarkan segunung alasan kenapa lo mencintai orang lain?
even more confusing for me,
apa perlu punya alasan untuk mencintai orang lain?
gue jatuh cinta sama seseorang. after all this time,
sangat sulit bagi gue untuk ngasih 1 aja alasan untuk menjawab:
kenapa gue bisa jatuh cinta sama orang ini?

oh and again, after all this time, why can't i stop?

kemarin sore, gue melihat pelangi. bagus banget.
udah 10 taun gue ga liat pelangi. dan walaupun itu cuma ilusi,
gue sangat menikmati pemandangannya. tapi kok...
the more i focus on the rainbow, the harder i can see it.
dan setelah 10 taun, gue baru sadar tentang itu.
i love looking at the rainbow.
tp 10 taun yg lalu, gue ga benarbenar memantek
pandangan gue ke pelangi ini.

gue cuma...

menikmati pemandangannya. wonderful. charming.

i can finally understand,
that even after the worst rain, when the sun come shines
there it is: rainbow. such beautiful illusion.
something you can't touch,
something you can't reach,
only something that makes you feel better.
something colorful that you can see through.
something so great that can always comforts you.

then i realize, that love does happen for a reason,
but i don't need to have a reason to enjoy its wonder.