Hmsxuals.

sebelum mulai baca, pertama-tama gue minta untuk semua pembaca blog gue mari kesampingkan sudut pandang religius sejenak dan tinggalin dulu mind-set konservatif kalian... gue butuh kalian berpikiran luas untuk blog post gue yang ini...

udah? thank you!

seperti yang selalu gue kerjakan kalo liburan gini dan ga ada kerjaan, gue suka cyberly hanging out di salah satu komunitas online indonesia yang namanya kas**s. kemarin gue nemuin thread yang, menurut gue, menarik banget.

di thread itu, ada 6 foto pasangan gay yang populer di china. dulu, masalah-masalah homosexuality gini bagi gue adalah satu topik yang 'ewwy'. tapi sekarang, gue ga menemukan alasan kenapa gue harus merasa begitu. pasangan gay ini (gue ga tau namanya siapa) keliatannya romantis banget. wow. gue sampe iri.

dan ini adalah kali pertama gue iri liat orang gay.

mereka keliatan tulus banget ngejalanin hubungan itu. kayaknya, they're so madly deeply in love with each other. bahkan dihubungan yang 'straight' sekalipun, gue pikir pasti jarang bisa ngeliat yang seromantis mereka. jadi, gue berpikir untuk post reply disitu. just to let other people who also read that thread know how amazed i am about them.

sisi menarik dari thread ini adalah, komentar-komentar pembaca lainnya.

nulis reply, otomatis, gue tertarik untuk baca komentar orang lain dan gue pikir...
ADUH. kok gini? gue melihat disitu, betapa egoisnya kebanyakan orang.

inget! gue minta tolong banget, jangan lihat dari sudut pandang agama!
atau sudut pandang lain apapun yang akan membatasipikiran lo untuk berpikir (setidaknya, sedikit aja) lebih luas.

ada yang komentar, isinya kira-kira tentang kasian banget orang tuanya 2 orang pasangan gay ini. "pasti sedih anaknya gay". gitu kalo ga salah.

HEY! WAKE UP, YOU!

gue pikir, dia tau apa sampe bisa bilang kyk gitu? emang dia tau orang tuanya gimana? siapa tau orang tuanya ga konservatif kayak mayoritas orang lain di dunia ini.

and even annoys me most, who are you to judge?

okay... okay... gue tau apa yang lo pikir...
a man should be paired to a woman, right? not to the same sex?

tapi menurut gue sih, coba lo pikir, secara psikologis (sok banget dah gue) apa yang kita lakuin itu bukan physically tapi psychologically. apa yang ada di dalam cenderung berpengaruh lebih. bukan masalah dia cowo sama cowo atau cewek sama cewek, kan? what matters is, for me, adalah kenyamanan dia. kalo dia lebih nyaman sama yang sesama jenis, terus dia salah?

i don't think so.

bukannya menurut gue mereka yang kontra ga berhak berpendapat,
tapi at least ga perlu sampe memojokkan. gitu.

kalo kebanyakan orang terlalu egois buat ga mikir bahwa dunia ini cuma yang ada dipikiran mereka aja, terus gimana dengan hak individu yang berpikiran lain?

0 comments: